Background

KILOMETER

Kali ini yang mau gue posting adalah seonggok puisi.
Seonggok???? -_-“
Oke lupakan -_-
Tapi puisi yang mau gue posting ini bukan karya gue hehe
Gue baca puisi ini di novel yang judulnya KILOMETER, novel pemberian seseorang :p


*hening*




*10 menit kemudian*



Jadi, di novel kilometer ini ada 17 penulis yang notabene adalah pejuang LDR. Tau LDR kan?? Long Distance Relationship. Ya. Hubungan Jarak Jauh. Ya.

Siapa yang pernah dengan sukarela memiliki hubungan jarak jauh? Orang waras mana yang mau dipisah oleh ribuan kilometer dengan pasangannya? Menurut teori, memang tidak ada.

Tapi kenyataannya, HAHAHAHA teori itu SALAH!! *ketawa setan*

Di novel ini, 17 penulis yang tadi gue bilang diawal itu mencoba menjabarkan, menceritakan, menggambarkan perjuangannya, manis asem asin kecutnya kisah mereka tentunya dalam menjalani hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR). 

Komentar orang-orang yang agak miring (maksudnya komentarnya yang miring ya, bukan komentatornya) udah jadi makanan sehari-hari, contohnya gini :  
"lo punya pacar, gue ga punya pacar, tapi kita sama-sama makan siang sendiri. terus apa bedanya? masih betah LDR'an?"
Jawaban cerdasnya adalah :
"Justru itu gue bersyukur lo jomblo, jadi gue ga makan siang sendirian .."
*mengakak*

Perkara rindu, ga perlu ditanyalah yah... Siapa yang ga kenal rindu? Kalo ada, gih sana kenalan dulu -_-
Yaaaa maksudnya bukan cuma LDR, hubungan jarak dekat pun sangat lekat dengan rasa yang satu itu. Rindu. Kangen tanpa band :p. Rindu yang kadang bikin resah, kadang saking banyaknya sampe menuhin rongga-rongga dada terus bikin sesak napas, rindu yang lama-kelamaan malah membentuk egoisme diri kita.

Kadang suka ngerasa agak kesel sama kelakuan orang-orang yang tiap hari bisa ketemu, sekalinya sehari ga ketemu ribut aja kangen. Lebay! Ngga liat gue bangetttttttttt!!!! Ngga ngerasain apa yang gue rasainnnn???!!!
Emang nggaaaaa weeeeee
-____-
Suka gemes gitu, gimana kalo mereka ada di posisi gue coba --,

Jujur gue sempet terharu baca novelnya, soalnya banyak juga yang 17 penulis  itu alamin gue alamin juga huhuuhuu :( *nangis terharu*


*hening*


*5 tahun kemudian....
Eh kelamaan ya -_-?

Udahlah dari pada nantinya curhat gue makin panjang mending langsung gue posting aja ye puisinya, kan daritadi juga niatnya mau posting puisi -_- karya salah satu dari 17 penulis kisah di novel KILOMETER. Ini diaaaaaaaaaaaa :

Titik Ini (ATLAS)
Kita orang-orang yang pernah menikmati lara
Kita pun pernah taklukan malam dalam elegi
Menertawakan kelemahan kita sampai pagi

Kita pernah menjadi kata dalam sajak-sajak malam
Tak kalah lantang dengan lolongan anjing malam
Tak kalah sendu dengan para penyair yang merindu

Ya, kita memang tak pernah kalah dengan para penyair itu
Melankolis benar-benar tragis saat dijerat rindu
Benar adanya keindahan juga bisa membunuh
Menusuk relung-relung ego yang makin menganga

Tersenyumlah...
Merindulah...
Biarlah Tuhan bosan dengan nama-nama kita dalam doa..
Biarkan napas dan waktu bebas menjelma..
Agar tiba-tiba saja kita sudah bersama..

Selesaaaaaaaaaiiiiii
Bagus kan??? Bagus orang bukan gue yang bikin :p
Itu puisinya kak @biolahitam
Dan berkat novel itu, setiap kali gue resah, hati gue bisa sedikit tenang dengan baca ulang kisah-kisah perjuangan mereka, penulis-penulis yang udah kayak semacem provokator – mempengaruhi gue xD

Leave a Reply

Tambahkan komentar